Kete Kesu merupakan destinasi kampung wisata tertua di Kabupaten Toraja Utara yang di perkirakan telah berumur 500 tahun,
Kete Kesu merupakan destinasi kampung wisata tertua di Kabupaten Toraja Utara yang di perkirakan telah berumur 500 tahun, terletak di Desa Bonoran, Kelurahan Tikuna Malenong Kecamatan Sanggalangi Sulawesi Selatan. Jarak lokasi wisata tersebut dengan jantung kota Rantepao kisaran tiga kilometer dengan jarak tempuh 10-15 menit.
Menariknya lagi, di kampung wisata tersebut, pengunjung akan di suguhkan dengan alunan musik adat dan kehidupan masyarakat toraja serta peninggalan purbakala diantaranya, kuburan batu tertua yang menyerupai sampan( perahu), hamparan rangka-rangka (tengkorak dan tulang) manusia yang sebagian besar tergantung di tebing dan gua, lima Tongonkonan tertua yang berhadapan dengan 12 lumbung yang berjejer megah.
Selain itu, pengunjung akan merasakan titik kedamaian dengan alam sekitar kampung, dengan suguhan hamparan sawah (padi yang menguning) dan pohon kelapa berdidri menjulang tinggi yang mengelilingi rumah adat Tongkonan tersebut.
Di kampung wisata tersebut, para wisatawan pun akan ke alung-alung masa lampau (sejarah) temapat ini menyajikan tanah seremonial yang dihiasi oleh 20 menhir serta di lengkapi dengan museum yang terdapat pada salah satu Tongkonan tersebut yang berisi koleksi benda adat kuno Toraja, mulai dari ukiran, senjata tajam, keramik, patung, kain dari Cina, hingga bendera Merah Putih yang konon ceritanya merupakan bendera pertama yang dikibarkan di Toraja.
Tidak hanya itu, di dalam museum ini juga terdapat pusat pelatihan pembuatan kerajinan dari bambu dan pemahatan ukir-ukiran dari kayu yang pada nantinya akan di jadikan ole-ole para pengunjung. Dalam hal ini, Masyarakat yang hidup di desa ini umumnya memiliki keahlian sebagai pemahat dan pelukis, sehingga selain sebagai objek wisata, tempat ini juga dimanfaatkan untuk menjual berbagai pahatan dan suvernir tradisional Toraja.
Pada edisi, pekan ini team traveling celebes dan tourism yang berasal dari berbagai daerah hingga mancanegara telah berhasil menjajaki kampung wisata tertua ini, dan semoga dengan segala kearifan lokal yang telah di wariskan mampu dijaga dan di lestarikan nilai- nilai yang terkandung di dalamnya, dengan harapan mampu di saksikan pula oleh generasi nantinya serta sebagai ciri khas bangsa Indonesia , terkhusus Provinsi Sulawesi Selatan. | Hasmiati Mus
Menariknya lagi, di kampung wisata tersebut, pengunjung akan di suguhkan dengan alunan musik adat dan kehidupan masyarakat toraja serta peninggalan purbakala diantaranya, kuburan batu tertua yang menyerupai sampan( perahu), hamparan rangka-rangka (tengkorak dan tulang) manusia yang sebagian besar tergantung di tebing dan gua, lima Tongonkonan tertua yang berhadapan dengan 12 lumbung yang berjejer megah.
Selain itu, pengunjung akan merasakan titik kedamaian dengan alam sekitar kampung, dengan suguhan hamparan sawah (padi yang menguning) dan pohon kelapa berdidri menjulang tinggi yang mengelilingi rumah adat Tongkonan tersebut.
Di kampung wisata tersebut, para wisatawan pun akan ke alung-alung masa lampau (sejarah) temapat ini menyajikan tanah seremonial yang dihiasi oleh 20 menhir serta di lengkapi dengan museum yang terdapat pada salah satu Tongkonan tersebut yang berisi koleksi benda adat kuno Toraja, mulai dari ukiran, senjata tajam, keramik, patung, kain dari Cina, hingga bendera Merah Putih yang konon ceritanya merupakan bendera pertama yang dikibarkan di Toraja.
Tidak hanya itu, di dalam museum ini juga terdapat pusat pelatihan pembuatan kerajinan dari bambu dan pemahatan ukir-ukiran dari kayu yang pada nantinya akan di jadikan ole-ole para pengunjung. Dalam hal ini, Masyarakat yang hidup di desa ini umumnya memiliki keahlian sebagai pemahat dan pelukis, sehingga selain sebagai objek wisata, tempat ini juga dimanfaatkan untuk menjual berbagai pahatan dan suvernir tradisional Toraja.
Pada edisi, pekan ini team traveling celebes dan tourism yang berasal dari berbagai daerah hingga mancanegara telah berhasil menjajaki kampung wisata tertua ini, dan semoga dengan segala kearifan lokal yang telah di wariskan mampu dijaga dan di lestarikan nilai- nilai yang terkandung di dalamnya, dengan harapan mampu di saksikan pula oleh generasi nantinya serta sebagai ciri khas bangsa Indonesia , terkhusus Provinsi Sulawesi Selatan. | Hasmiati Mus
COMMENTS